Setelah cukup lama menggunakan ubuntu dan distro-distro turunannya. Akhir pekan kemarin memutuskan untuk mencoba fedora. Awalnya sih ngobrol-ngobrol sama mas yugo karena distro elementary yang sebelum ini sudah mulai lambat, dan karena kebetulan beliau nya pake fedora, akhirnya ikut-ikutan.

Dulu pernah pake fedora, waktu itu masih fedora core namanya. Lupa versi berapa yang jelas sudah cukup lama, kalau gak salah ingat waktu itu masih kuliah, waktu awal-awal menggunakan linux dan akhirnya sekarang berkesempatan mencoba lagi.

Untuk DE nya default nya fedora ini pake GNOME, no problem kalau saya sih, yang penting bukan KDE saja, ndak kaya pak gogon kalau pake KDE. Cuma sebenarnya saya termasuk yang kurang suka sama modelnya GNOME ini, secara visual layout nya semacam gak nyaman bagi saya. Kalau mau jujur saya lebih suka model nya KDE, Cinnamon atau pantheon nya elementary. Model classic dengan menu untuk membuka aplikasi yang dikategorikan. Seperti menu nya windows xp itu lo, klik terus list aplikasi nya keluar.

Tapi ternyata dengan sedikit otak-atik bisa kok di mirip-mirip seperti itu, kalaupun gak bisa tinggal ganti ke DE lain, gampang lah pokoknya.

Kalau untuk penggunaan dan aplikasi sih nyaris gak ada masalah, yum sepertinya sama handalnya dengan apt-get untuk urusan install-install aplikasi dan menyesuaikan menggunakan GNOME juag cuma butuh waktu sebentar. Cuma sempat bermasalah waktu menjalankan web server, kebetulan documentroot apache selalu saya letakan di partisi terpisah, dan ternyata error gara-gara selinux. Setelah selinux nya di set ke permissive ya lancar lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.