Setelah cukup lama menggunakan ubuntu dan distro-distro turunannya. Akhir pekan kemarin memutuskan untuk mencoba fedora. Awalnya sih ngobrol-ngobrol sama mas yugo karena distro elementary yang sebelum ini sudah mulai lambat, dan karena kebetulan beliau nya pake fedora, akhirnya ikut-ikutan. Dulu pernah pake fedora, waktu itu masih fedora core namanya. Lupa versi berapa yang jelas sudah cukup lama, kalau gak salah ingat waktu itu masih kuliah, waktu awal-awal menggunakan linux dan akhirnya sekarang berkesempatan mencoba lagi. Untuk DE nya default nya fedora ini pake GNOME, no problem kalau saya sih, yang penting bukan KDE saja, ndak kaya pak gogon kalau pake KDE. Cuma sebenarnya saya termasuk yang kurang suka sama modelnya GNOME ini, secara visual layout nya semacam gak nyaman bagi[…]

Salah satu masalah yang timbul di laptop saat pake freya adalah tidak bisa merubah brigthness, mau pake kombinasi tombol atau lewat setting ya tetep sama saja. Awalnya sih cuek aja gak terlalu pengaruh. Tapi mendadak pagi saat memulai menyalakan laptop kondisi brightness nya rendah banget nyaris gak kelihatan. Setelah nyari-nyari akhirnya nemu solusi di sini. Berhubung yang digunakan sehari-hari grafik nya yang intel maka cocok lah untuk dicoba. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Cek apakah file setting untuk intel sudah ada harry@thebear:~$ ls /usr/share/X11/xorg.conf.d/ 10-evdev.conf 11-evdev-trackpoint.conf 50-wacom.conf 10-quirks.conf 50-synaptics.conf 51-synaptics-quirks.conf 11-evdev-quirks.conf 50-vmmouse.conf glamoregl.conf 2. Jika belum maka buat aja harry@thebear:~$ sudo touch /usr/share/X11/xorg.conf.d/20-intel.conf 3. Kemudian masukan konfigurasi nya : harry@thebear:~$ sudo scratch-text-editor /usr/share/X11/xorg.conf.d/20-intel.conf Section “Device” Identifier “card0” Driver “intel” Option “Backlight”[…]

Ubuntu, sebagai salah satu distro paling populer dan salah satu distro yang memiliki turunan banyak juga menerapkan metode rilis setiap bulan sekali, jadi setiap tahun nya ada 2 rilis dan jika kita termasuk pengguna ubuntu dan ingin selalu menggunakan yang terbaru maka setidaknya 2x dalam setahun kita melakukan instalasi. Tetapi ada juga versi LTS (Long Term Support) yang rilis setiap 2 tahun sekali dan memiliki masa tayang lebih lama , jadi bagi yang tidak ingin 2x setahun melakukan installasi bisa menggunakan versi LTS ini. Oke, penulis saat ini tidak suka ubuntu, lebih tepatnya tidak suka dengan unity. Kenapa? preferensi pribadi sih, tidak ada masalah apa-apa, cuma tidak suka saja. Waktu masih menggunakan ubuntu, tidak lama menggunakan unity kemudian berpindah DE[…]

Beberapa bulan menggunakan elementary os dan cukup terkesan, sama seperti waktu dulu mengenal linux mint pertama kali. Rasanya menarik sekali, seperti menemukan sesuatu yang hilang *halah*. Walau basis nya ubuntu lagi ubuntu lagi tapi tentu tidak sama antara menggunakan ubuntu yang asli dengan distro turunannya. Yang paling jelas tentu saja di tampilan, kalau masalah software sih gak ada masalah. Karena turunan dari ubuntu ya otomatis yang jalan di ubuntu bisa dijalankan juga. Itulah makanya susah beralih dari distro turunan ubuntu. Elementary os ini agak unik. Tidak seperti distro lain yang biasanya punya estimasi waktu untuk rilis versi terbarunya, elementary tidak. Orang-orang di belakang distro ini selalu mengungkapkan versi baru akan di rilis saat sudah siap, jadi tidak ada tanggal pasti.[…]

Distro disini adalah distro linux bukan distro yang lain. Sebagai seorang end user alias pengguna tingkat paling bawah yang intinya pengen make yang gampang-gampang aja, gak terlalu banyak otak atik sudah bisa digunakan untuk kerja sehari-hari tentu pengen menggunakan distro yang gampang dan nyaman digunakan. Sudah beberapa tahun ini menggunakan linuxmint, alasannya sederhana saja karena linux mint itu turunan dari ubuntu dan otomatis aplikasi-aplikasi yang sudah banyak support di ubuntu bisa digunakan. Kenapa gak pake ubuntu sekalian? karena gak suka sama unity. Sebenarnya bisa aja pake varian ubuntu seperti kubuntu atau xubuntu, tapi dulu sebelum sempat mencoba sudah terlanjur nyaman menggunakan cinnamon. Ya dulu sebelum beralih full ke linuxmint sempat menggunakan ubuntu dan DE nya diganti dengan cinnamon. Sayangnya kalau[…]