docker logo

Untuk memulai pekerjaan development website, yang pertama harus dilakukan adalah melakukan instalasi dan setup aplikasi-aplikasi yang kita butuhkan di mesin kita. Ada beberapa cara untuk melakukannya:
Yang pertama adalah dengan melakukan installasi masing-masing aplikasi yang dibutuhkann secara manual.

Yang kedua menggunakan aplikasi yang sudah menyediakan semua aplikasi yang kita butuhkan.

Yang ketuga dengan menggunakan docker.

Untuk cara pertama tentu tidak perlu banyak penjelasan. Mau kita menggunakan Windows, Mac atau Linux masing-masing sudah ada aplikasi yang tinggal kita download dan install.

Untuk cara kedua bisa menggunakan xampp untuk windows atau mamp jika menggunkan mac.

Untuk cara ketiga kita membutuhkan aplikasi tambahan, yaitu docker. Lantas apa itu docker? Docker adalah aplikasi untuk mengisolasi dan mengemas sebuah lingkungan sistem operasi kemudian menjalankan aplikasi didalamnya. Hampir seperti virtual machine bedanya kalau dengan virtual machine kita seperti menjalankan 2 sistem operasi sedangkan docker berjalan diatas kernel yang sama dengan sistem operasi yang kita jalankan.

Lantas kenapa docker bisa kita manfaatkan untuk membantu pekerjaan development kita? Dengan docker kita bisa membuat sebuah container atau wadah yang didalamnya bisa kita isi dengan aplikasi yang akan kita gunakan. Misalnya karena sehari-hari menggunakan php, mysql dan nginx maka kita bisa membuat 3 buah container yang masing-masing berisi php, mysql dan nginx kemudian karena masing-masing container tersebut mempunyai file konfigurasi (Dockerfile) tersendiri maka saat kita berpindah mesin atau melakukan install ulang tinggal kita jalankan lagi dan kita akan mendapatkan lingkungan dengan versi aplikasi yang sama seperti sebelumnya.

Lantas bagaimana dengan konfigurasi aplikasinya sendiri? karena tentu kita butuh konfigurasi yang spesifik dengan kondisi development kita. Untuk ini kita bisa menyimpan semua konfigurasi yang diperlukan (sekaligus dengan konfigurasi docker nya) dengan menggunakan git dan bisa diletakan di github/bitbucket/gitlab. Jika tidak ingin membayar dan menginginkan agar konfigurasi kita tidak bisa di akses publik, letakan saja di private repository bitbucket.

Sebelum memulai menggunakan docker yang pertama perlu dilakukan adalah instalasi docker itu sendiri. Untuk instalasi nya sebenarnya mudah saja. Banyak tutorial yang bisa kita ikuti di internet. Untuk tata cara install yang resmi bisa dilihat di tautan berikut. Tata cara untuk melakukan instalasi di mac, windows dan beberapa distro linux sudah ada di tautan tadi.

Setelah docker terinstall berikutnya adalah menggunakan docker untuk keperluan development. Seperti disebutkan di awal karena penggunaannya adalah untuk web development dengan php maka yang dibutuhkan adalah container untuk php, mysql dan nginx. Untungnya dari ketiga servis yang dibutuhkan tersebut sudah tersedia container resmi dari docker yang bisa kita download di docker hub.

Berikut daftar container nya:

  1. PHP  tersedia container untuk php versi 5.6 sampai yang terbaru versi 7.2
  2. MySQL  tersedia versi mulai dari 5.5 sampai versi 8
  3. Nginx tersedia versi 1.12 dan 1.13

Karena semua sudah tersedia maka kita tinggal memilih menggunakan versi yang mana. Jika misal yang kita butuhkan tidak ada, tidak perlu kuatir, karena kita bisa membuat sendiri ataupun mencari nya lewat internet dan berdoa agar ada orang baik di luar sana yang sudah membuat script dockerfile sehingga bisa kita gunakan.

Untuk sekarang mari gunakan versi bawaan dari docker hub. Untuk melakukan download container yang kita perlukan bisa menggunakan perintah docker pull <nama_container>:<tag> misalnya kita ingin menggunakan php versi 7.2 maka gunakan docker pull php:7.2-fpm.

Berikut contoh perintah-perintah untuk men download container kemudian menjalankannya:

PHP:

  1. docker pull php:7.2-fpm
  2. docker run -d –name php72 -v /var/www/html:/code php:7.2-fpm

MySQL:

  1. docker pull mysql:5.7
  2. docker run -d –name mysql57 -v /var/lib/mysql:/var/lib/mysql mysql:5.7

Nginx:

  1. docker pull nginx:1.13
  2. docker run -d name nginx113 -v /home/nginx/conf.d:/etc/nginx/conf.d nginx:1.13

Parameter -v yang kita gunakan adalah untuk memberi tahu container agar me-mount direktori di host ke dalam container. Hal ini bertujuan agar konfigurasi dan file yang kita butuhkan tidak hilang karena saat kita selesai menggunakan sebuah container maka apapun perubahan yang kita lakukan di dalam container tersebut akan hilang saat kita menjalankan container lagi di lain waktu.

Demikian sedikit pengenalan mengenai development web menggunaan docker. Insya Allah akan disambung lagi dengan materi selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.